Mengangkat Fabel Yogyakarta dan Jawa Tengah Pakai Tokoh Burung Kutut dan Jalak Jawa
Mengangkat Fabel Yogyakarta
dan Jawa Tengah Pakai Tokoh Burung
Kutut dan Jalak Jawa. Mengangkat fabel dari daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah pakai tokoh burung Kutut dan Jalak Jawa yang hidup
di sekitar lereng Merapi bakal
sangat menarik dan bermuatan lokal. Ini bisa menumbuhkan kecintaan siswa pada
lingkungan dan budaya daerahnya.
Aku buatkan 1 naskah role play fabel lengkap, lalu berikan
ide fabel kedua yang bisa kamu kembangkan lebih lanjut atau aku bantu lanjutkan
nanti.
🎠Naskah
Role Play Fabel
Judul: Jalak
dari Lereng Merapi
Tokoh:
- Burung
Jalak Jawa
- Burung
Pipit
- Narator
Latar: Lereng Gunung Merapi, pagi yang sejuk
🌄 Naskah:
Narator:
Di lereng Gunung Merapi yang hijau dan berembun, hiduplah seekor Jalak Jawa. Ia
gagah, pintar, dan terkenal pandai menirukan suara manusia.
Jalak Jawa:
(menirukan suara tukang sayur)
“Sayuuurr... sayuurrr!”
(tertawa sendiri)
“Haha! Suaraku hebat kan? Aku bisa menirukan apa saja!”
Narator:
Seekor pipit kecil yang baru belajar terbang datang menghampiri.
Pipit:
“Jalak, ajari aku bernyanyi seperti kamu. Aku ingin bisa bersuara indah juga.”
Jalak Jawa:
(sombong)
“Tidak semua burung bisa sepertiku, Pipit. Kau hanya burung kecil biasa.
Belajarlah sendiri saja.”
Narator:
Pipit merasa sedih dan terbang pergi. Tapi ia tidak menyerah. Setiap pagi, ia
berlatih menyanyi di dahan rendah, memekik pelan sambil melihat Merapi dari
kejauhan.
Narator:
Suatu hari, Merapi mengeluarkan asap. Suara manusia terdengar panik. Jalak,
yang biasa meniru suara, justru bingung membedakan suara asli dan palsu.
Jalak Jawa:
(kebingungan)
“Semuanya terdengar seperti suaraku! Aku tak tahu harus terbang ke mana!”
Narator:
Pipit, yang lebih peka terhadap alam karena sering diam dan mengamati, segera
tahu arah yang aman dan membantu Jalak menemukan jalan keluar.
Pipit:
“Jalak! Ayo ikut aku. Aku tahu jalur ke bawah bukit yang aman!”
Jalak Jawa:
(malu dan terharu)
“Terima kasih, Pipit... Aku belajar sesuatu hari ini: mendengarkan alam lebih
penting dari sekadar meniru.”
Narator:
Sejak itu, Jalak Jawa tidak lagi menyombongkan suaranya. Ia dan Pipit menjadi
sahabat yang suka bernyanyi bersama, sambil mengamati Merapi dari kejauhan.
ðŸ§
Struktur Cerita:
- Orientasi: Jalak Jawa tinggal di lereng
Merapi, bangga pada suaranya.
- Komplikasi: Menolak
mengajari Pipit, lalu terjadi bencana.
- Resolusi: Pipit menolong Jalak karena
lebih peka terhadap alam.
- Koda (Amanat): Jangan
sombong. Kemampuan mendengar dan rendah hati juga adalah kekuatan.
💡 Ide Fabel
Lanjutan: Burung Perkutut dan Lagu Angin Selatan
Ringkasan
Cerita:
- Perkutut sering bernyanyi menenangkan
hati manusia.
- Ia
tinggal di dekat sawah Yogyakarta, bersahabat dengan angin selatan.
- Seekor
Burung Derkuku datang dari
kota dan mengolok lagu-lagunya yang “jadul”.
- Ketika
musim panen gagal dan suasana desa muram, hanya nyanyian Perkutut yang
bisa menghibur hati petani.
- Derkuku
belajar bahwa lagu tradisional pun punya kekuatan jiwa.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu:
- Buatkan
naskah lengkap fabel Burung
Perkutut ini.
- Tambahkan
LKS analisis struktur & unsur
cerita dari Jalak atau Perkutut.
- Buat
versi cetak/PDF.
Belajar
menuju dunia baru kakak, Tapaki perjalananmu dengan bekal ilmu yang cukup dan
tepat. Selamat Sukses Kakak.
0 comments